GUNUNG LAWU



Kalau sebelumnya saya membahas tentang gunung pendakian terpopuler di jawa barat kini saya akan coba mengulas tentang gunung pendakian di jawa tengah yaitu gunung lawu.
Gunung Lawu memiliki ketinggian 3.265 mdpl, seperti yang sudah disebutkan diatas gunung ini berada di jawa tengah dan jawa timur diantara tiga kabupaten yaitu Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah,
Kabupaten Ngawi, dan Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Status gunung ini adalah gunung api "istirahat" (diperkirakan terahkir meletus pada tanggal 28 November 1885) dan telah lama tidak aktif, terlihat dari rapatnya vegetasi serta puncaknya yang tererosi. Di lerengnya terdapat kepundan kecil yang masih mengeluarkan uap air (fumarol) dan belerang (solfatara).  Gunung Lawu memiliki tiga puncak, Puncak Hargo Dalem, Hargo Dumiling dan Hargo Dumilah yang merupakan puncak tertinggi dari gunung lawu.

Menurut banyak cerita Gunung Lawu termasuk salah satu gunung paling mistis di Indonesia. Namun, bagi kita selama kita tidak punya niat buruk dan hanya ingin menikmati alam serta melihat kebesaran Tuhan yang maha besar insya Allah tidak akan terjadi apa – apa karena bagaimanapun hanya Allah yang berkuasa atas segalanya.

Gunung Lawu terkenal dengan udaranya yang dingin. Berdasarkan pengalaman pribadi gunung lawu ini gunung paling dingin diantara gunung lain di pulau jawa, ini tidak mengherankan waktu-waktu tertentu pada musim kemarau udara di Gunung Lawu bisa mendekati 0 derajat Celcius. Dinginnya udara di Gunung Lawu bahkan sudah amat terasa saat kita berada di pos pendakina Cemoro Kandang dan Cemoro Sewu.

Selain menikmati alam disini juga terdapat peninggalan sejarah yang sangat berharga yaitu dua candi Hindu yang merupakan peninggalan Kerajaan Majapahit yakni Candi Cetho dan Candi Sukuh di sisi lereng sebelah barat gunung ini. Kedua candi ini berjarak sekitar 4 km. Kerajaan Majapahit sendiri sejatinya berpusat di Jawa Timur. Namun, entah kenapa, pihak kerajaan memutuskan untuk membangun dua buah candi yang notabene berada di Jawa Tengah. Kedua candi tersebut dibangun pada masa akhir kejayaan Kerajaan Majapahit.

No comments:

Post a Comment